Literasi Mahasiswa Sumatera Pascasarjana UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung |
ForMASTA Tulungagung - Rasa sakit, hancur, kecewa dan patah hati adalah keadaan yang sering dialami setiap manusia. Sakitnya raga ada dokter yang mampu menangani namun luka dihati siapa yang hendak dicari.
Semakin dewasa maka semakin banyak pula ujian yang akan datang silih berganti. Disinilah keteguhan hati diperlukan, untuk memotivasi agar lebih tangguh dalam menjalani kenyataan hidup.
Hidup tanpa masalah bagaikan makanan tanpa rasa, “hambar”. Bukan masalah harus dicari atau dihindari tapi yang lebih penting adalah menguatkan hati untuk memikulnya.
Pasti akan ada titik rapuh saat terlanjur jatuh kedalam jurang kegagalan, merasa kecewa yang amat pedih, disinilah rasa putus asa muncul “rungkad”.
Maulana jalaludin rumi pernah mengatakan “Carilah mutiara dari setiap luka lukamu”, sejatinya luka adalah pelajaran berharga dalam kehidupan, yang mampu mengajarkan makna keikhlasan.
Disanalah kita bisa mengenal diri dengan lebih baik, belajar menerima kenyataan dengan lapang dada. Bukan berarti menyerah dan seakan tak mau tau lagi, tetapi lebih mempersiapkan diri agar kedepan lebih baik lagi.
“Lukamu hari ini adalah pelajaran berharga untuk masa depanmu kelak”, teruslah berproses dengan nilai2 kebaikan.
Penulis: Nur Kholis, S.Pd. Editor: Oktavia Dwi Lestari Pimred: Ahmad Maryono, S.Pd.