Literasi Mahasiswa Sumatera Pascasarjana Universitas Bhinneka PGRI Tulungagung |
ForMASTA Tulungagung - Orang yang sangat baik itu, kadang memilih untuk kebahagiaan diri sendiri saja sulit, tetap saja orang lain yang selalu dipikirkan, meskipun sebenarnya dia tau caranya membahagiakan diri sendiri.
Contoh kecilnya adalah, dia pintar membuat orang lain bahagia. Padahal orang lain adalah sesuatu, yang tidak bisa kita kendalikan dan tentukan Namun dia tau caranya membahagiakan.
Itulah bedanya orang baik, menjadi bermanfaat adalah kebiasaan yang selalu ingin terus dia biasakan.
Bukan tidak peduli diri sendiri, tapi hidup seperti itu menurutnya adalah sebenarnya hidup kita tidak bisa mengatakan, kalo dia kasihan sekali, justru dia ahli dalam mengasihani.
Karena orang baik itu lebih hidup, dibanding kita yang belum bisa sepertinya. Sebab, yang hidup itu pasti hidupnya. Banyak memberikan kehidupan seperti menghidupkan semangat orang lain, bahkan dalam hal yang kita butuhkan sekalipun. Tidak akan pernah lapar bergaul dengan orang sepertinya.
Jangan salah paham dengan mengatakannya bodoh, mau dimanfaatkan atau tidak orang baik tetap akan bermanfaat justru yang bermasalah yang memanfaatkannya.
Tidak ada ruginya jadi orang baik, karena rugi itu milik orang berkelakuan buruk, meski kenyataannya banyak sakitnya, tapi itu bukanlah sebuah kerugian. Namun sesuatu yang akan menumbuhkan dia semakin kuat dan juga dewasa.
Penulis: Ahmad Maryono, S.Pd.
Editor: Oktavia Dwi Lestari Pimred: Ahmad Maryono, S.Pd.