Formasta

Skip 3 Pelintang, Grow In KeAyuan Dalam Hidup

 


ForMASI-Tulungagung, Mewujudkan pola hidup sehat, perlu juga untuk menanamkan petuah" sehat jiwa, pemikiran Mulya". Agar bisa melakoni kehidupan dengan laju langkah kanan kiri sedikit lebih ringan, dengan pikiran yang lebih tertata, menyeimbangkan bab mana dulu yang akan ditulis Maka perlu adanya pemilihan hal-hal apa saja yang harus kita tanggapi dan sampaikan.

Mendengarkan dan menerima, juga menjadi problem yang memang harus dicermati, perlu diukur apakah diri kita masih bisa menampungnya?, Meski belum penuh setidaknya jangan dipenuhi dengan stigma orang lain yang dapat memecah kefokusan dirimu dalam mendongak jalan yang sedang kamu susun, makan kebanyakan juga nggak baik kan?.


Jika kita mengikuti isu aktual dini hari maka  Mental health includes our emotional, psychological, and social well-being menjadi bahan persoalan yang dijaga bagi para milenial saat ini. Istilah kesehatan mental yang didalamnya diharapkan kesejahteraan jiwa dari tiap masing-masing individu yang diharapkan dapat mengenali dengan baik potensi dan sosial yang dimiliki maupun dihadapi.


Kepedulian yang harus bisa dirasakan untuk mencapai kesejahteraan jiwa dari masing-masing individual. Cenderung mereka akan menjunjung tinggi kesehatan jiwa dari problematik kehidupan sosial yang sangat rumpang orang lain untuk selalu masuk dalam konflik kehidupan satu sama lain, padahal tidak semua masalah ataupun hal yang kita lakukan bisa dicampur tangan dengan mulut-mulut pengkritik bukan.


Sebenarnya sebuah ketidakmungkinan jika kita sebagai manusia untuk bisa hidup sendirian sampai akhir hayat pun. Maka, sangat perlu untuk peduli akan kehidupan yang berdampingan dengan diri kita baik dari kanan kiri, depan maupun belakang, memahami kesehatan pikiran masing-masing yang diinginkan. Tetapi, untuk hal apapun itu selalu memiliki garis batas, mana yang menjadi pengingat sebagai larangan garis bahwa  ini tidak boleh dilewati ataupun diikut campuri.


Kembali dengan grow in keAyuan dalam hidup, pencapaian studi, kehidupan, kedamaian yang di impikan, maka disini ketegasan pilar dalam hidup yang benar-benar harus bisa menjadi pegangan diantaranya:


  • Lewatkan Hal-hal Yang Tidak Penting

Skip saja, hal-hal yang mengundang kamu untuk  masuk dalam ngurusin hidup manusia-manusia lainya,  dengan komentar-komentar "ih kok aneh banget hidupnya?" dsb. Harus bisa untuk tegas dalam  "skip" hal-hal yang tidak relevan dalam hidupmu, jangan terlalu asyik untuk nimbrung di kehidupan orang lain.


  • Lewatkan Hal-hal Yang Membuat Pikiran Overwap

Skip informasi yang buat pikiran kalian overwap, bahwa tidak semua hal yang ada didunia ini harus kamu urusin. Tidak apa-apa untuk nggak update yang sangat bulat dalam suatu perkara, hal ini bukan berarti menandakan bahwa dirimu sebagai orang yang tidak pedulian, tetapi poin yang kita junjung disini adalah "prioritas" jangan sampai kita terlalu larut untuk terus nimbrung dalam informasi tersebut (ngurusin orang lain), hingga prioritas yang kita taruh disini kalah, karena sudah kehabisan energi untuk sibuk dari hal-hal sebelumnya.


  • Lewatkan Pendapat Orang Lain Yang Tidak Penting

Skip pendapat orang lain di hidupmu, lebih jelasnya untuk segala komentar orang lain tentang hidupmu jika itu mengganggu skip aja gak apa-apa tapi, jangan untuk merubah pendapat mereka agar sejalan dengan kita, karena disini kita harus paham juga bahwa semua orang punya hak kebebasan atau kesempatan dalam menyampaikan pendapat masing-masing.

Mari mulai saat ini belajar  untuk menyisihkan hal-hal negatif dalam pikiran kita, karena tidak ada hal positif yang datang dari pikiran buruk (negatif), tidak ada hal-hal jelek yang menarik hal-hal bagus untuk masuk, maka dari itu ketegasan untuk berdiri didepan pintu pilar yang sudah kita tanamkan benar-benar harus bisa dikerjakan.



Penulis    : Oktavia Dwi Lestari

Editor    : Endang Fitriani

Pimred    : Maryono

Post a Comment

Previous Post Next Post
Literasi

Jasa Skripsi