Di kalangan pelajar banyak anak-anak maupun remaja
yang sudah mengenal namanya cinta, entah yang di maksut cinta itu apa, banyak
orang yang mengatakan "jika kamu cinta buktikanlah". Namun tidak
sedikit pula orang salah dalam menanggapi hal ini mengenai dengan apa
membuktikan cinta tersebut. Sehingga banyak orang yang terjerumus kejalan yang
salah akibat dari cinta. Sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap dirinya
sendiri seperti contoh anak-anak maupun remaja yang hamil di luar nikah dan
banyak lagi, dari dampak negatif yang sudah terjadi ini apakah bisa dikatakan
cinta? Atau tak lebih hanya sekedar nafsu belaka. Setelah itu bukan hanya
dirinya sendiri yang merugi namun berdampak juga kepada keluarga dan orang
sekitar, bahkan kepada masa depannya juga
Dengan adanya cinta, kita biasanya akan lalai akan
tugas kita dan nekat melanggar apa yang
seharusnya tidak baik untuk dilanggar contoh saya sendiri dulu waktu
dipesantren pas kelas 11 saya kena kasus kabur bersama wanita yang saya suka,
padahal jelas jelas di pesantren dilarang untuk berpacaran, tidak hanya di
pesantren di dalam syariat islam pun sebenarnya tidak diperbolehkan, tapi
kenapa tetap di lakukan?. Di situlah
yang namanya nafsu bukan cinta, karena rasa suka sama suka menjadikan rasa
nekat kita ada dan waktu saya kabur pesantren dan keluar bersama cewek saya pas
di jalan saya ketahuan langsung oleh bapak kepala sekolah saya langsung
seketika ketahuan di tempat itu saya di berhentikan dan saya di marah bahkan
juga dipukul. Dari sanalah saya mulai sadar bahwa mencintai wanita itu tidak
harus dimiliki istikhoroi lebih baik, jika sudah waktunya maka insyaallah akan
dipertemukan.
Dari kejadian tadi dapat kita ambil hikmahnya bahwa
jika cinta disetarai dengan nafsu maka akan dapat merusak diri kita sendiri,
orang sekitar dan juga terutama terhadap keluarga. Wajar saja jika kalangan
anak muda atau remaja jika masih dihiasi dengan cinta karena memang masanya
dalam pubertasi atau masa dalam pendewasaaan. Tergantung dari masing-masing
bagaimana dalam mengaplikasikan cinta tersebut jika kita dapat menjaganya maka
dampak positif lah yang akan timbul dalam diri kita, namun jika kita tidak bisa
menjaganya lagi-lagi terlena karena nafsu yang tidak bisa dibinasakan maka hal
negatif lah yang akan menjadi tanggungan.
menanggapi kenakalan remaja saat ini kita sebagai
sesama manusia memang diberi kewajiban untuk saling mengingatkan. Bisa dengan
caranya masing-masing, Bahakan akakan lebih baik lagi ketika kita dapat
mengenali karakteristik dari remaja tersebut sehingga tidak perlu kita
marahi bisa saja cukup dengan teguran yang sedikit di fariasi seperti dicampur
dengan becanda (Yo mbok dilereni nakale
wes gede gede..hehehe). Dan jika sudah kita ingatkan jangan lupa untuk mendoakan, memang ketika
kita mengingatkan seseorang yang sedang melakukan kesalahan terkadang kita
mendapat cemooh dari orang tersebut, yang biasanya kita dikatain sok suci lah
dan lain sebagainya, kita tidak usah mendengarkan kata orang, cukup ikuti suara
hati selagi niat kita baik. Dan jika kita melakukan kesalahan lantas kita
ditegur orang, maka terimalah dengan baik, setidaknya di tampung saja dulu.
Dan kita sebagai manusia wajar jika kita melakukan kesalahan atau kelalaian dan sebagai sesama makhluk wajib mengingatkan satu sama lain. Tidak perlu malu jika menegur attau mengingatkannya, kata guru saya manusia jika di bahasa Jawakan yang berarti menungso (menua menua nggowo duso). Gak ada yang manusia tidak punya dosa pasti sebaik baik manusia pasti punya dosa kecuali satu Nabi Muhammad SAW beliau sudah dinas tidak memiliki dosa sama sekali tetapi beliau tetap berdoa meminta ampun kepada Allah SWT, masak sebagai umat beliau dan sebagia manusia biasa yang banyak dosa kita tidak merasa mempunyai dosa sehingga kita lalai dengan pencipta kita apa kita tidak malu.
Tulungagung, 17 November 2021
Karya:
Muhammad Ikhwan Nurdin
Mahasiswa UIN SATU
Editor ForMASTA PERS
Endang Fitriani
Mengetahui:
Bang Ridwan, M.Pd.
Pimpinan Redaksi