Formasta

Cinta dan Sakit Hati

Penulis : Widya Nur Trianingsih
Kabid Berita

Kata cinta mungkin sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Pasalnya cinta ini pastinya pernah dirasakan oleh semua orang. Bahkan menurut cak percil definisi cinta adalah C I N T A = Ciuman Indah Namun Tetap Abadi. Hidup tanpa cinta, bagaikan sayur tanpa garam. Namun pernahkah kita mendalami atau menganalisa arti dari cinta itu?


Cinta adalah pemulihan terhadap kesombongan yang melekat dalam diri manusia, tabib segala kelemahan dan duka cita. Cinta adalah kekuatan yang menggerakkan perputaran dunia dan alam semesta. Bagi orang tua cinta adalah membesarkan, mengasuh, mendidik anak dengan rasa ikhlas dan penuh kasih sayang dan cinta kasih.


Akan tetapi bagi orang lain cinta adalah hal yang terlarang. Misalnya saja makna cinta bagi anak muda. Bagi anak muda, cinta adalah dapat berduaan kapan pun, dan dimana pun dengan sang pujaan hati, entah itu jalan bersama, makan berdua, dan chatingan dengan sang pujaan hati. Tapi menurut saya cinta adalah hal yang abstrak dan tidak bisa ditafsirkan. Cinta itu bukan kamu mencintai dia ataupun dia yang mencintai kamu, tapi cinta adalah kisah tentang dua makhluk yang saling mencintai.


Namun bagi sebagian orang cinta bukanlah hal yang selamanya akan selalu menarik jika dimiliki. Terkadang cinta itu terarah kepada orang yang salah. Rasa sayang yang datang dengan cepat dan pergi tiba tiba akan sangat menyakitkan dan menyesakkan hati, seperti memakan nasi di piring yang berlubang. Cinta itu bisa datang kapan saja dan ditujukan untuk siapa saja entah itu untuk teman sebaya, orang yang lebih muda, bahkan kepada orang yang lebih tua.


Cinta itu buta, tidak memandang siapa saja dan tidak tidak butuh alasan untuk datang dan bersemayam. Banyak orang yang menafsirkan bahwa perasaan cinta dapat terbagi menjadi dua, bahkan disaat kita sudah dan masih memiliki seorang kekasih disisi kita. Akan tetapi sebenarnya tafsir ini keliru, karena jika kau memang mencintai yang pertama, engkau tidak akan membukakan hatimu untuk pujaan hati yang kedua.


Rasa cinta yang dipermainkan dan diluluh lantahkan memang rasanya sangat tidak enak untuk hati dan perasaan kita. Rasanya bagaikan mimpi yang terus berlanjut tanpa henti. Kemarin masih ada rasa cinta yang ada namun sekarang rasa cinta itu sudah terbagi bagi. Mungkin kemarin caraku mencintaimu terlalu berlebihan, hingga sampai membuatmu akhirnya harus pergi meninggalkanku tanpa alasan. Jadi bagaimana, kamu yang hanya singgah atau aku yang terlampau sungguh?.


Sakit ya? Iya memang, ini sangat sakit namun tak berdarah dan sangat tragis sekali. Seperti tertusuk dari belakang dengan tatapan indah dan senyum yang menawan.


Apa yang sekarang terjadi memang tidak bisa dihindari maupun disembunyikan. Rasa cintamu sekarang sudah bukan hanya milikku seorang, namun sekarang sudah terbagi kepada pujaan hatimu yang baru. Aku tidak tahu apa kesalahanku yang sudah membuatmu memberikan setengah rasa cintamu kepada orang lain. Engkau tidak pernah bercerita sedikitpun tentang apa yang salah dari diriku, namun engkau langsung membagi cintamu seakan itu adalah hal yang bagus untuk dilakukan.


Bagaikan tersambar petir disiang bolong, ternyata aku harus berbagi kisah cinta segitiga dengan seseorang yang sangat aku kenali dan sering aku panggil dengan sebutan kakak dan sering engkau panggil dengan sebutan ibu guru saat disekolah. Namun apalah daya bagiku yang hanya dapat menyaksikan kemesraanmu dari kejauhan tanpa bisa mendekatimu apalagi merebutmu kembali. Memang cinta itu dapat datang kapan saja dan menjerat siapa saja, bagkan kepada orang terdekat kita sekalipun.


Namun tidak bisa dipungkiri, meskipun engkau sudah secara terus terang mencintainya ternyata kamu dan aku masih mempunyai rasa seperti yang pernah kita rasakan dulu. Sungguh tragis dan ironis kisah cinta kita ini.

Kemudian engkau datang dan meyakinkanku bahwa engkau sangat mencintai dan menyayangiku seperti dulu yang pernah engkau lakukan. Dan akupun tidak bisa menolak cinta dan kasihmu karena aku juga masih mencintai dan menyayangimu bahkan lebih dari yang dulu. Tiap hari yang kulewati tanpa hadirnya sosokmu disampingku membuatku tidak tahan dan ingin mengutarakan rasa rinduku ini kepadamu. Andaikan saja rasa rindu ini dapat berbicara, mungkin tidak akan ada cara untuk menghentikannya. 


Namun aku tidak bisa menerima ajakanmu untuk kita menjalin kasih kembali, karena kamu sudah mempunyai kakakku. Waktu demi waktu engkau jalani dengan sangat bergembira ketika dengan kakakku, hingga kau tidak menyadari bahwa siang berganti malam, hari berganti minggu, dan minggu berganti bulan. Hingga suatu hari engkau tertangkap basah sedang bermesraan di area sekolah oleh kepala sekolah.


Dan akhirnya secara terpaksa kakakku harus meninggalkanmu pergi tanpa alasan, bukan untuk kepentingan dirinya namun untuk kepentingan dirimu yang harus melanjutkan Pendidikan dan mewujudkan apa yang kamu cita-citakan. Aku tahu betapa hancurnya dirimu ditinggalkan seseorang yang sangat kamu cintai tanpa adanya alasan sepatah kata pun. Aku yang ada disampingmu pun ikut terbawa suasana karena kamu sangat frustasi dan bahkan tidak terlihat memiliki semangat hidup sedikit pun. Dan akupun bersedia menggantikannya untuk menjadi penyemangat hatimu, tempatmu berkeluh kesah, dan tempatmu bertukar cerita tentang keseharianmu. Dan aku berharap kamu dapat melupakan kakakku dan fokus kepadaku seorang.


Namun ternyata aku terlalu naif dalam memikirkannya, bahkan disaat kita sudah saling menjalin asmara selama bertahun-tahun, namun ternyata kamu masih sangat mencintai dan menginginkan kakakku sebagai teman hidupmu. Dan hingga akhirnya akupun menyerah untuk mendapatkan hatimu sepenuhnya, meskipun kita sekarang sudah mempunyai buah hati. Dan akupun berusaha membantumu agar kamu bisa menjalani hidup Bersama kakakku, yang ternyata masih sangat mencintaimu seperti dulu.



Tulungagung, 14 November 2021


Editor ForMASTA PERS

Endang Fitriani


 Mengetahui:

Bang Ridwan, M.Pd.

Pimpinan Redaksi

 

Post a Comment

Previous Post Next Post
Literasi

Jasa Skripsi