Formasta

KESALAHAN MAHASISWA DALAM BERORGANISASI

formasta

Mahasiswa adalah insan yang diberikan anugrah dan nikmat dalam bentuk peluang besar, yaitu menuntut ilmu lebih dalam. Diantara sekian juta pemuda dan pemudi bangsa, hanya segelintir saja presentasenya yang mendapatkan kesempatan untuk kuliah ke jenjang mahasiswa. Jika anda termasuk mahasiswa, maka bersyukurlah dengan menjalankan kewajiban kepada tuhan yang esa.

Kehidupan mahasiswa diwarnai dengan dunia yang bebas, muali dari pergaulan, lingkungan belajar, dan lingkungan organisasi. Sudah menjadi perkara yang lazim jika mahasiswa berorganisasi, karna dengan mengikutinya dapat memperluas wawasan, dan menambah pengalaman bagi mahasiswa itu sendiri.

Penting atau tidak berorganisasi?

Organisasi itu sendiri adalah wadah bagi mahasiswa untuk menempah diri, berproses menambah kemampuan dibidangnya maupun hal lain yang mendukung. Hanya saja, terkadang cara berorganisasi yang salah dapat menjadi penghambat tujuan utama mahasiswa, yaitu kuliah.

Mahasiswa yang gagal dalam perkuliahanya adalah termasuk orang yang kurang beruntung, bukan lain penyebab dari kegagalanya adalah termasuk dirinya sendiri maupun organisasi. Sebaiknya, sebelum memutuskan untuk berorganisasi, hendaknya mahasiswa mempelajari dan mengenal terlebih dahulu terkait dengan organisasi, tentang organisasi umum maupun organisasi yang ingin di ikutinya.

Proses mengenal dan memahami lingkungan organisasi bisa dilakukan selama pertama kali ia menjadi mahasiswa baru hingga semester tiga, perkiraan kurun waktu satu tahun setengah. Pasalnya, jika mahasiswa baru langsung mengikuti organisasi tanpa bekal pemahaman, dan bahkan tidak berbekal pendirian dalam dirinya, malah-malah bisa tergelincir kedalam dunia keterpurukan, kuliah tidak tuntas dan buang-buang biaya bahkan waktu. Mengenaskan bukan?

Bisa dikatakan, setiap organisasi kemahasiswaan itu baik secara visi maupun misi, tetapi tidak dengan lingkunganya. Dunia kemahasiswaan adalah dunia yang sangat bebas, tanpa pendirian yang kuat, anda hanya akan menjadi robot yang diperdayakan. Perlu dipahami, bahwa kesalahan dalam berorganisasi dapat menjadi penghalang bagi regulasi jenjang pendidikan, dan kesalahan itu adalah terletak pada diri anda sendiri, bukan organisasinya.

Kembali ke laptop, tujuan kita sebagai mahasiswa yang pertama adalah kuliah, menempah diri agar lebih baik dan berguna untuk orang lain, termasuk orang-orang yang kita cintai. Dibalik proses yang seperti apapun yang kita jalani, intinya adalah, dapatkah kita menjadi lebih baik, dapatkah kita mengembangkan diri, dan adakah unsur manfaat yang lebih besar pada kehidupan kita. Berangkat dari pertanyaan tersebut, kembalilah berfikir, apakah yang kita lakukan selama ini baik untuk kehidupan kita mendatang, ataukah justru anda malah belum mengerti.

Persoalan organisasi dengan anda sebagai mahasiswa, jika anda sudah meraasa mampu dan bisa mengerti mana skala prioritas dan mana yang bukan, maka berorganisasilah untuk mengembangkan diri. Dan bagi anda yang merasa belum memiliki bekal dan prinsip dalam diri, kembalilah belajar, dan cari bekal dasar-dasar dalam berkehidupan, mungkin lebih baik anda berhenti untuk berorganisasi, selesaikan diri terlebih dahulu.


Dinamika kemahasiswaan diatas bukan bermaksud memihak salah satu, tiada niatan untuk mendiskriminasi. Dalam hal ini, penulis hanya ingin menyampaikan, bahwa proses yang benar itu sangat penting, dan sangat menentukan terkait keberhasilan kita mendatang. Pasalnya, proses yang baik akan menghasilkan ending yang insyaallah sesuai dengan harapan kita. Berikanlah yeng terbaik untuk hidup anda, dan hindari apa-apa yang dapat merampas segala mimpi yang selama ini anda dambakan. Jangan sampai satu kesalahan dalam hidup anda kemudian mengahanguskan kehidupan manis yang seharusnya itu anda miliki dan anda jalani bersama orang-orang yang anda cintai.


Tulungagung, 15 September 2021




4 Comments

Previous Post Next Post
Literasi

Jasa Skripsi